Minggu, 16 Juni 2013

Hasil Penelitian dan Saran dari UNAIDS Mengenai Pengaruh Sunat Terhadap HIV

0 komentar


Pada akhir tahun 2006, sebanyak 39.5 juta orang menderita HIV dan 4.3 juta orangmerupakan penderita baru pada tahun tersebut. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu solusiuntuk mengatasi masalah tersebut dan butuh suatu teknologi untuk menekan jumlah orangyang terinfeksi. Khitan pada pria adalah salah satu metode yang potensial untuk menekanangka infeksi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang di sunat memiliki tingkat resiko yanglebih rendah untuk terinfeksi HIV dibanding pria yang tidak di sunat. Pada 13 Desember2006, UNAIDS mengkonfirmasikan sebuah hasil penelitian di Uganda sedikitnya 53%pria yang disunat, 51% nya terhindar dari HIV. Begitu juga yang terjadi di Afrika Selatandimana jumlah yang terinfeksi HIV menurun 60%. Oleh sebab itu WHOdan UNAIDS melakukan konsultasi internasional untuk membahas dan memberi hasil dari hasilpenelitian tersebut. Rencananya akan menjadi referensi untuk mengatasi masalah HIV.

Kesimpulan:

1. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pria yang disunat secara umum  menurunkanresiko terinfeksi HIV dari hubungan seksual sebesar 60%.
2. Pria yang disunat tidak menjamin terlindungi secara total dari infeksi HIV.
3. Perlu dilakukan penyuluhan dan sosialisasi pengenai pentingnya disunat.
4. Kultur dan budaya cukup mempengaruhi seseorang akan disunat.
5. Pemerintah harus mendukung upaya sunat dilakukan demi mengurangi angka resikoterinfeksi HIV.
6. Banyak keunggulan atau manfaat berupa kesehatan sosial yang akan diperoleh dariproses sunat.
7. Perlu memperbanyak tempat konsultasi atau klinik yang melayani sunat
8. Sunat juga memberi efek yang baik bagi pasangan untuk terhindar dari kanker servikdan HIV.

Saran:

1. Sunat pada pria harus diakui sebaga metode paling efektif untuk megurangi resikoterinfeksi HIV.
2. Promosi dan sosialisai harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
3. Sunat jangan dianggap sebagai solusi mengatasi HIV tapi sebagai metode untukmengurangi angka terinfeksi HIV.
4. Pemerintah harus mendukung promosi dan sosialisasi mengenai pentingnya sunat.
5. Organisasi di dunia merupakan partner untu sosialisasi tersebut.
6. Dibutuhkan suatu klinik atau tempat untuk konsultasi yang dapat menjelaskan sunattersebut.
7. Perlu dilakukan sejumlah evaluasi mendalam untuk memantau seberapa besarpengaruh sunat diberbagai negara.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Rumah Sunatan Semarang © 2013 . Supported by Hanif and Aji