Minggu, 13 Oktober 2013

Pengaruh Mengkonsumsi Obat Kolesterol Pada Anak ?

0 komentar

Pengaruh Mengkonsumsi Obat Kolesterol Pada Anak ?

 

Pengaruh Mengkonsumsi Obat Kolesterol Pada Anak ?

Berbagai usaha dilakukan untuk menurunkan kadar lemak tersebut dari tubuh. Mulai dari diet ketat sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan. Jenis obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah yaitu obat golongan statin. Namun, apakah obat tersebut aman digunakan untuk anak gemuk?

Menurut pendapat pakar kesehatan metabolik dan endokrin dari Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Em Yunir, SpPD, KEMD, menyatakan statin memang umum digunakan pada orang dewasa sebagai obat penurun kolesterol. Namun penggunaannya pada anak gemuk masih diragukan keamanannya."Ini karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan," ujar beliau.
"Sekretaris Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) ini juga menyatakan bahwa obat golongan statin baru aman diberikan di atas usia 18 tahun. Oleh karena itu, Yunir menyarankan untuk memberikan intervensi non-farmakologis bagi anak-anak yang mengalami kolesterol tinggi. "Non-farmakologis maksudnya tanpa menggunakan obat, seperti mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik," tuturnya.

Yunir memaparkan, intervensi non-farmakologis pada orang dewasa umumnya dilakukan saat kadar kolesterol belum terlalu tinggi, namun sudah melebihi batas normal. Ini dilakukan karena mengatur pola makan dan aktivitas fisik hanya bisa menurunkan kadar kolesterol sebanyak  30-50mg/dL saja. Pengobatan dengan statin, lanjutnya baru hanya digunakan saat keadaan terpaksa. Seperti pasien mengalami gangguan ginjal, sehingga kadar kolesterolnya tinggi.

Berbeda dengan yang kadar LDL-nya sudah melebihi 160mg/dL. Menurut Yunir, jika sudah mencapai angka tersebut, sebaiknya dilakukan intervensi dengan obat penurun kolesterol. Misalnya, seseorang memiliki kadar low density lipoprotein (LDL) 130mg/dL. Angka tersebut cukup tinggi, namun perlu diturunkan. "Dengan mengubah pola makan dan menambah aktivitas fisik saja, dalam beberapa bulan sudah bisa jadi 100mg/dL," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Rumah Sunatan Semarang © 2013 . Supported by Hanif and Aji