Senin, 21 Maret 2016
Studi Mengkonfirmasikan 50% Makanan yang Kita Konsumsi Adalah Junkfood
Studi Mengkonfirmasikan 50% Makanan yang Kita Konsumsi
Adalah Junkfood
Hampir 60 persen
makanan yang dikonsumsi di Amerika adalah makanan siap saji alias junkfood
–makanan super cepat saji yang berisi banyak gula, garam, dan lemak dan bahan
baku lain yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh manusia. Sebuah studi
mengatakan hal itu. Data ini cukup jelas menjelaskan mengapa 2 dari 3 orang
Amerika mengalami obesitas atau berat badan berlebihan dan mengata angkat
diabetes dan penyakit jantung meningkat, hal ini dilaporkan oleh peneliti asal
Brazil dan Amerika.
“Makanan super
cepat saji yang paling banyak dalam hal kontribusi energi adalah roti, minuman
ringan, minuman rasa buah, kue, dan kue pie; makanan ringan yang asin, makanan
beku, pizza, dan sereal.” Ujar dr. Carlos Augusto Monteiro dari University of
São Paulo dan rekannya di Tufts University di Boston.
“Daging, buah, dan
susu memberikan kalori paling dari makanan yang tidak matang atau makanan
matang.” Mereka menambah.
Buah dan sayuran
segar harus mendominasi apa yang kita konsumsi, nutrisionis, dan ahli makanan
mengatakan hal yang sama. Tetapi studi ini menemukan bahwa makanan itu
berkontribusi di bawah 650 kalori sehari dari rata-rata 2,000 kalori per hari.
Makanan berlemak tinggi meningkatkan risio penyakit jantung, seperti pula
penyakit kanker, studi ini mengatakan. Orang yang mengkonsumsi banyak
buah-buahan memiliki risiko yang lebih sedikit terkena semua penyakit ini.
Para peneliti
menggunakan informasi dari studi nasional yang berskala besar yang menyertai
detil makanan dan minuman. Mereka berfokus pada 9,300 anak dan dewasa.
“Makanan super
cepat saji terdiri dari 57.9 energi dalam satu asupan, dan berkontribusi 89.7
persen energi perasupan dari gula tambahan.” Tim ini menuliskan pada British
Medical Journal yang disediakan online pada publikasi BMJ Open.
Lebih dari 20
persen dari kalori pada makanan cepat saji datang dari gula. Panduan makanan
mengatakan bahwa orang tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 10 persen gula dan
beberapa nutrisionis mengatakan pengkonsumsian gula harus kurang dari itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar